Jabat tangan yang bikin heboh

Baca2 komen a-la bumi datar hari ini bikin perutku sakit (lagi). Sakit krn ketawa berat alias ngakak, alias "tatawa takonto konto" !

Pertama, sesuai dugaan. Komentar2 ‘goblok tanda tak mampu’ memang mengemuka. Rata2 komen mereka seragam, gak lagi terlihat perbedaan kelas. Yang bertitel keq, yang dogol sejak lahir keq, komen2nya seragam. Penuh sumpah serapah dan gak fokus. Seolah langit runtuh diatas tempurung kepala mereka. Pendeknya, goblok berjamaah !
Kedua, copas. Saking mendarahdagingnya kebencian itu, mereka copas hampir semua berita hoax tanpa berpikir panjang lagi. Mau bener mau salah, yg penting viralkan ! Sebarkan ! Urusan check/recheck mah EGP. Mereka bermasturbasi dgn hoax. Mungkin begitu tekan 'enter' mereka langsung orgasme ! Huahahahaaaa.. !
(Sebentar ah, aku ngakak dulu).

Jabat tangan antara King Salman dengan BTP
Mau kusebut hoax-nya satu per satu ? Terlalu banyak. Tapi ada satu komen dungu a-la bumi datar yg menarik: Mereka bilang, ketika si Kafir Ahok bersalaman dgn baginda RS (maksudnya Raja Salman, jgn keliru dgn “RS yg onoh”) tadi pagi, para Ahokers bersorak dan yakin kasus yg sedang membelit si Kafir "diputihkan". Hahahaaa.. Memang benar kata kerang ajaib, hoax melahirkan hoax.
Warga bumi datar mengira paradigma si Kafir sama dgn mereka yang suka memanfaatkan situasi untuk meraup keuntungan pribadi dan golongan. No, no... si Kafir jelas beda dgn si dosen Raja Ngeles atau "RS yg onoh" itu. Si Kafir bukan Bunny Yunny yang melolong macam kera kena terasi, mengklaim dirinya dikriminalisasi.

Si Kafir terbukti tidak pernah berkelit dari hukum, apalagi sampai minta dikawal “laskar belalang”. Tak perlu diancam dengan pemanggilan paksa, dia datang duluan menghadap polisi. Berani duduk di kursi pesakitan dgn kepala tegak. Jeruji penjara tidak membuat si Kafir ciut nyali. Harga dirinya terlalu tinggi untuk minta dikasihani dan mengharap diputihkan kasusnya pasca salaman dgn Sang Baginda. Mungkin cuma otak Bart Simpson yang segede mete lah yang berpikir seperti itu.

Kalaupun Ahokers tertawa hari ini, itu karena menertawakan sesumbar penghuni bumi datar bahwa akan terjadi ‘rendezvous’ dua RS yang terbukti cuma khayalan tingkat dewa. Maksud hati memeluk gunung, apa daya sang gunung keburu erupsi. Orang Sunda bilang “bucat manten” !

Ah, kepanjangan. Aku mau tutup coretanku dgn satu masyal dari Salomo :
“PERNAHKAN ENGKAU MELIHAT ORANG YANG CAKAP DALAM PEKERJAANNYA ? DI HADAPAN RAJA-RAJA IA AKAN BERDIRI, BUKAN DI HADAPAN ORANG-ORANG YANG HINA.” (22:29).

Project SOHO@Podomoro_City, Mar 01, 2017

Comments

Popular posts from this blog

PELA sebagai sebuah sistem kekerabatan di Maluku

FLAGRUM

SEJARAH PELA NEGERI HARIA